Bentuk Karakter Anak, Disdik Sukabumi Dukung Jam Malam dan Sekolah Lebih Pagi

0
7

berantasonline.com (Sukabumi)

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi menyatakan dukungan terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait pengaturan jam masuk sekolah dan pembatasan aktivitas anak hingga pukul 21.00 WIB. Kebijakan tersebut dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dalam membentuk karakter generasi muda yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusyairin, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung kebijakan tersebut karena tujuan utamanya adalah membentuk perilaku positif di kalangan pelajar.

“Pada prinsipnya kami mendukung kebijakan yang mendorong perubahan perilaku dan pembentukan karakter siswa. Pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga membentuk pribadi yang berakhlak baik,” ujar Khusyairin, Rabu (11/06/2025).

Ia juga menilai kebijakan jam malam anak sebagai langkah preventif dalam pengawasan generasi muda. Menurutnya, pembatasan aktivitas anak hingga pukul 21.00 WIB dapat membantu membangun budaya tertib dan memperkuat peran orang tua dalam pengawasan anak di luar jam sekolah.

Adapun terkait perubahan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB, Disdik Kabupaten Sukabumi akan menerapkannya secara bertahap, mengingat kondisi geografis daerah yang cukup menantang.

“Kabupaten Sukabumi memiliki wilayah dengan akses sulit, bahkan ada siswa yang harus berjalan kaki lebih dari satu jam atau menyeberang sungai menggunakan perahu. Maka kebijakan ini perlu disesuaikan dengan kondisi lapangan,” jelasnya.

Untuk itu, Disdik akan melakukan uji coba terlebih dahulu di beberapa sekolah yang dinilai siap. Evaluasi akan dilakukan secara berkala, dan jika ditemukan kendala, akan segera dilaporkan untuk dibahas lebih lanjut di tingkat pimpinan.

“Pendekatannya bertahap, realistis, dan mengutamakan keselamatan serta kenyamanan siswa. Kami ingin kebijakan ini berjalan efektif tanpa membebani peserta didik,” tambahnya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi berharap kebijakan ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara sekolah, pemerintah, dan orang tua dalam membina karakter siswa secara holistik.

(Alex)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini