
berantasonline.com (Sukabumi)
Progres pembangunan Jembatan Cidadap di Kampung Bojongkopo, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga pertengahan Juli 2025, proyek yang berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui PPK 2.3 Provinsi Jawa Barat ini telah mencapai 69 persen.
Jembatan tersebut merupakan bagian dari jalur nasional yang menghubungkan Bagbagan–Kiaradua. Sebelumnya, jembatan ini mengalami kerusakan parah dan amblas sedalam empat meter akibat banjir bandang yang terjadi pada 6 Maret 2025, mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas di kawasan selatan Sukabumi.
Dedi Mulyadi, petugas lapangan dari PPK 2.3, menyampaikan bahwa hingga kini pekerjaan berlangsung lancar dan sesuai jadwal. Meski tantangan cuaca kerap menjadi perhatian, optimisme tetap terjaga.
“Progres fisik sudah mencapai 69 persen. Kami terus memantau perkembangan secara ketat dan menjaga kewaspadaan, terutama karena cuaca masih cukup fluktuatif,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (16/07/2025).
Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan bahwa jika tidak ada kendala besar, jembatan diperkirakan sudah bisa difungsikan kembali pada awal September 2025.
“Dengan progres seperti ini, insyaallah jembatan bisa digunakan lebih cepat dari target awal,” imbuhnya.
Selain Jembatan Cidadap, PPK 2.3 juga menaruh perhatian pada titik-titik strategis lain di wilayah tersebut. Salah satunya adalah Jembatan Alternatif Bojongkopo yang berada tak jauh dari lokasi utama.
“Kami juga mengawasi kondisi dan progres pembangunan pada jalur alternatif seperti Jembatan Bojongkopo, karena keberadaannya penting sebagai akses cadangan bagi warga,” jelas Dedi.
Diketahui, keberadaan Jembatan Cidadap memiliki peran vital dalam konektivitas antarwilayah di pesisir selatan Kabupaten Sukabumi. Dengan perbaikannya, masyarakat berharap akses transportasi dan ekonomi bisa kembali pulih dan berkembang seperti semula.
(Ris)