
berantasonline.com (Sukabumi)
Kondisi bangunan SDN 2 Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, kian memprihatinkan. Hampir seluruh ruang kelas hingga kantor guru mengalami kerusakan parah, mulai dari atap bocor, tembok retak, hingga bangunan yang rapuh dan membahayakan. Mirisnya, kerusakan ini sudah berlangsung cukup lama tanpa adanya penanganan serius dari pemerintah.
Tokoh masyarakat setempat, Apih Ihen, menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai lalai terhadap kondisi sekolah.
“Ini bukan sekadar masalah teknis, tapi bentuk pembiaran. Anak-anak tetap dipaksa belajar di ruang kelas yang berbahaya. Kalau sampai ada korban jiwa, siapa yang bertanggung jawab? Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, jangan tutup mata,” tegasnya, Minggu (24/08/2025).
Ia bahkan menyoroti tata kelola anggaran pendidikan di Kabupaten Sukabumi yang dinilai tidak transparan.
“Setiap tahun ada alokasi dana dari APBD maupun pusat untuk infrastruktur pendidikan, tapi faktanya sekolah rusak masih dibiarkan. Jangan-jangan ada permainan dalam proyek pendidikan. Kalau terus dibiarkan, warga siap melaporkan kasus ini ke Inspektorat maupun Kejaksaan Negeri Sukabumi,” tambahnya.
Nada serupa disampaikan Sekjen DPD Jabar LSM Simba Indonesia, Zefry, yang menyebut hasil investigasi lembaganya menemukan hampir seluruh bangunan di SDN 2 Girijaya tidak layak pakai.
“Ini jelas membahayakan siswa dan guru. Pemerintah daerah harus segera mengambil langkah konkret. Jangan sampai menunggu ada korban baru diperhatikan. Pendidikan adalah hak dasar anak, sebagaimana diatur UUD 1945 Pasal 31. Jika sarana sekolah tidak layak, itu artinya negara gagal menjalankan amanat konstitusi,” ungkap Zefry.
Masyarakat berharap Pemkab Sukabumi, melalui Dinas Pendidikan, segera mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi total SDN 2 Girijaya. Pasalnya, kondisi rusak parah ini bukan hanya mengganggu kegiatan belajar mengajar, tetapi juga menimbulkan ancaman keselamatan bagi ratusan siswa.
Dengan semakin banyaknya sorotan, desakan agar pemerintah memperbaiki fasilitas pendidikan di Cidahu kian menguat. Warga menilai, perhatian terhadap dunia pendidikan tidak bisa hanya berupa janji atau wacana, melainkan harus diwujudkan melalui tindakan nyata.
(Alex)