Siswa SDN Cipaku Belajar di Musala Akibat Ruang Kelas Ambruk, Begini Kata Disdik

0
4

berantasonline.com (Sukabumi)

Potret memprihatinkan dunia pendidikan kembali terlihat di pelosok Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 38 siswa kelas V SDN Cipaku, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, harus menempuh pembelajaran di ruang darurat sejak dua ruang kelas sekolah mereka ambruk pada tahun 2023 dan belum juga diperbaiki hingga kini.

Musala sekolah yang semula diperuntukkan untuk beribadah terpaksa difungsikan sebagai ruang belajar sementara. Anak-anak duduk lesehan beralaskan lantai, berdesakan dengan buku pelajaran, di bawah atap rendah yang membuat suasana panas dan pengap. Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, membuat siswa dan guru tidak nyaman.

“Rangka kayu rapuh, atap roboh, genteng berserakan. Semua ini menjadi bukti bagaimana kerusakan dibiarkan terlalu lama tanpa perbaikan. Padahal anak-anak tetap harus belajar,” ujar Kepala SDN Cipaku, Saleh, Minggu (24/08/2025).

Saleh menuturkan, sejak bangunan yang berdiri pada 2015 itu rusak, sekolah kesulitan membagi ruang belajar untuk lebih dari 400 siswa. Sebagian terpaksa dipindahkan ke musala dan perpustakaan. Meski sudah berulang kali mengusulkan perbaikan, hingga kini belum ada realisasi yang nyata.

Harapan juga datang dari para siswa. Anisa Zahra, siswi kelas V, menyampaikan keinginannya untuk kembali belajar di ruang kelas yang layak.

“Kami tidak nyaman belajar di musala, tapi tetap semangat karena ingin sekolah. Kami mohon bantuan pemerintah agar kelas kami diperbaiki,” ucapnya penuh harap.

Menanggapi kondisi ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi memastikan bahwa SDN Cipaku sudah masuk ke dalam daftar prioritas program revitalisasi sekolah dasar tahun anggaran 2025. Namun masyarakat berharap, janji perbaikan tidak lagi sekadar wacana, sebab setiap hari anak-anak harus menanggung risiko belajar di ruang yang tidak sesuai standar.

(Alex)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini