UNUSIA Sampaikan Potensi Ekonomi Syariah dalam Investor Daily Summit 2025

0
8

Jakarta –

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) kembali menunjukkan komitmen akademiknya dalam mengkaji arah baru perekonomian nasional melalui partisipasi aktif dalam Investor Daily Summit 2025 yang mengusung tema “New Economic Order”. Kegiatan yang diselenggarakan oleh B-Universe (BeritaSatu Media Holdings) ini berlangsung selama dua hari di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center (JCC).

Sebanyak 60 mahasiswa FEB UNUSIA hadir dan berpartisipasi dalam forum investasi terbesar di Indonesia tersebut. Para mahasiswa tampak antusias mengikuti setiap sesi yang menghadirkan para pemimpin nasional, menteri ekonomi, serta tokoh-tokoh terkemuka seperti Presiden RI Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Rosan Roeslani.

Kehadiran FEB UNUSIA dalam ajang berskala internasional ini bukan yang pertama. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kolaborasi berkelanjutan antara FEB UNUSIA dan B-Universe, yang sejak beberapa tahun terakhir terus membuka ruang dialog kritis antara dunia akademik dan pelaku ekonomi nasional.

Dalam refleksinya, Dr. Muhammad Aras Prabowo, S.E., M.Ak., Ketua Program Studi Akuntansi UNUSIA dan Ekonom FEB UNUSIA, menyampaikan pandangan kritis mengenai fenomena ekonomi saat ini.

“Perekonomian Indonesia sedang bergerak dalam pusaran new economic order yang tidak hanya menuntut efisiensi pasar, tetapi juga keadilan sosial. Kita melihat paradoks: pertumbuhan tinggi tidak selalu berarti kesejahteraan merata. Ekonomi kita harus kembali ke nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, dan keberlanjutan, bukan sekadar pertumbuhan statistik,” tegas Aras Prabowo.

Lebih lanjut, Dr. Aras menilai pentingnya keterlibatan mahasiswa ekonomi dalam forum-forum strategis seperti ini sebagai bagian dari pembentukan kesadaran kritis terhadap arah kebijakan ekonomi nasional. Menurutnya, mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang memahami ekonomi tidak hanya dari sisi teknokratis, tetapi juga dari aspek sosial dan moralitas publik.

Sementara itu, Asiroch yulia agustina, M.E.I Ketua Program Studi Ekonomi Syariah FEB UNUSIA, menekankan pentingnya forum tersebut bagi mahasiswa untuk memahami realitas ekonomi global dan nasional secara komprehensif.

“Investor Daily Summit menjadi ruang belajar yang menantang. Mahasiswa tidak hanya melihat bagaimana kebijakan ekonomi dibentuk, tetapi juga bagaimana nilai-nilai keadilan dan etika ekonomi Islam dapat memberi warna baru dalam sistem ekonomi nasional yang berkeadilan.” ungkap Asiroch yulia agustina, M.E.I.

“Potensi ekonomi syariah sangat besar untuk menopang tatanan ekonomi baru yang lebih etis, transparan, dan inklusif. Sektor halal, keuangan syariah, serta koperasi berbasis nilai Islam berpeluang menjadi penggerak utama ekonomi rakyat di masa depan,” ujar Asiroch yulia agustina, M.E.I.

Kegiatan ini juga menjadi ajang penguatan jejaring akademik dan profesional bagi mahasiswa FEB UNUSIA dalam mengembangkan perspektif ekonomi inklusif yang berbasis pada nilai-nilai sosial, kemandirian, dan inovasi.

Dengan semangat kolaboratif dan refleksi kritis, FEB UNUSIA terus menunjukkan peran aktifnya dalam menghubungkan dunia kampus dengan dinamika ekonomi global demi menciptakan new economic order yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

(Awat)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini