Kerusakan Lingkungan Jadi Sorotan DPRD Sukabumi Usai Banjir Bandang Cisolok

0
8

berantasonline.com (Sukabumi)

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara, menegaskan bahwa banjir bandang yang menerjang wilayah Cisolok bukanlah fenomena “siklus 15 tahunan”. Ia menilai bencana tersebut terjadi akibat kerusakan lingkungan, terutama pembukaan lahan di kawasan hulu.

Yudha menyampaikan bahwa informasi dari pemerintah desa menunjukkan adanya aktivitas pembongkaran lahan sekitar lima hektare di bagian atas wilayah tersebut.

“Ini bukan siklus 15 tahun, itu takhayul. Setiap bencana pasti ada sebabnya. Kata pak kades, ada pembukaan lahan sekitar lima hektare di atas. Begitu dihentikan, lima hari kemudian banjir bandang terjadi,” kata Yudha, Kamis (06/11/2025).

Ia menjelaskan, kerusakan lingkungan seperti penggundulan hutan dan eksploitasi lahan tanpa izin akan memperbesar risiko bencana, terutama bagi warga di wilayah hilir.

“Kalau hutan rusak, air hujan dari atas langsung turun deras ke bawah. Ini bukan air laut yang meluap, tapi air kiriman dari hulu. Harus ditelusuri apakah memang terjadi penggundulan hutan atau aktivitas ilegal lainnya,” tegasnya.

Untuk itu, Yudha menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Polres Sukabumi, Polda Jawa Barat, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memastikan adanya proses penyelidikan terhadap dugaan eksploitasi lahan di hulu Sungai Cisolok.

“Kita jangan percaya mitos-mitos seperti banjir setiap 15 tahun. Kita harus percaya pada kerja baik, kerja keras, kerja cepat, dan kerja nyata untuk rakyat,” ujarnya.

Menurut Yudha, penanganan lingkungan dan pengawasan aktivitas pemanfaatan lahan harus diperketat untuk mencegah bencana serupa kembali terjadi di masa mendatang.

(Alex)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini