Menghidupkan Kembali Kosmologi Nusantara, Ruwat 7 Gunung Dimulai dari Cidahu

0
10

berantasonline.com (Sukabumi)

Pamong Budaya Bogor menggelar kembali Ruwat 7 Gunung tahun 2025–2026, sebuah praktik budaya sakral yang merefleksikan hubungan kosmologis manusia dengan alam. Ritual ruwatan ini dimulai dari Gunung Perbakti di Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi pada 26 Juli 2025, dan akan berlanjut hingga Januari 2026 di enam gunung lainnya yang tersebar di Jawa Barat.

Ketua Umum Pamong Budaya Bogor, Ki Bambang Sumantri, menyebut ruwatan sebagai bentuk hidup dari ajaran leluhur untuk menjaga keharmonisan dunia.

“Ini bukan nostalgia. Ini adalah upaya kolektif menjaga nalar kosmologis agar tetap hidup di tengah modernitas yang mereduksi alam sebagai objek,” ujarnya.

Kepala Desa Cidahu, H. Asep Saepul Parlan, S.H.I., mengatakan bahwa Gunung Perbakti memegang nilai simbolik dan spiritual tersendiri. Ruwatan ini menyadarkan kita bahwa desa bukan sekadar wilayah administratif, tetapi ruang hidup yang terhubung dengan gunung sebagai penjaga nilai.

“Cidahu mendukung penuh ruwatan ini sebagai bagian dari gerakan kultural dan ekologis yang lebih luas di Jawa Barat,” ucapnya.

H. Januar Ependi, S.H. yang akrab disapa Alex, salah satu tokoh masyarakat lokal, menambahkan bahwa ruwatan di Cidahu adalah “gerbang spiritual” bagi enam gunung lainnya.

“Gunung Perbakti adalah titik awal yang memancarkan semangat. Harapannya, tiap gunung yang diruwat membawa pesan keteduhan, solidaritas, dan kesadaran kolektif terhadap bumi,” jelasnya.

Sementara itu, Adv. Rasyid Ridha, S.H., M.H., selaku kuasa hukum dan penasihat legal Pamong Budaya Bogor menegaskan, ruwatan ini memiliki dasar hukum kuat.

“Negara wajib melindungi ekspresi budaya ini. Ini bukan hanya spiritualitas, tapi juga advokasi sosial dan perlindungan lingkungan,” jelasnya.

(Ris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini