
berantasonline.com (Jakarta)
Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas menyambut baik langkah kolaboratif antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dalam rangka memperkuat kualitas pendidikan di daerah, termasuk Kabupaten Sukabumi.
Hal tersebut disampaikan Wabup saat mengikuti acara Koordinasi Program Kerja Sama Kemendikdasmen dan Apkasi yang berlangsung di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta. Kegiatan ini menjadi momen strategis dalam memperkuat sinergi pusat-daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar, Jum’at (25/7/2025).
“Kolaborasi ini sangat penting dalam menjawab berbagai tantangan pendidikan saat ini. Kabupaten Sukabumi tentu sangat berkepentingan agar anak-anak kita mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan merata,” ungkap H. Andreas.
Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kemitraan yang sebelumnya terjalin antara Kemendikdasmen, Apkasi, dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN). Tujuannya tidak hanya sebatas peningkatan infrastruktur pendidikan, tetapi juga menyasar pada aspek penguatan kompetensi dan inovasi pembelajaran.
Terdapat tiga fokus utama dalam pertemuan tersebut. Pertama, peningkatan kapasitas guru dalam bidang teknologi digital seperti coding dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kedua, penajaman program Beasiswa Indonesia Emas agar lebih tepat sasaran dan merata. Ketiga, pengembangan pola kemitraan strategis antara pemerintah pusat dan daerah dalam penyelenggaraan pendidikan.
Menurut Wabup, langkah ini sangat relevan dengan perkembangan zaman, di mana dunia pendidikan dituntut untuk adaptif terhadap disrupsi teknologi dan perubahan sosial.
“Guru sebagai ujung tombak pendidikan harus dibekali dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan era digital. Selain itu, penting juga membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan kolaboratif,” tegasnya.
Ia pun berharap, melalui sinergi lintas lembaga ini, kualitas pendidikan di Kabupaten Sukabumi bisa semakin meningkat, dan tidak ada lagi kesenjangan layanan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pelosok.
“Setiap anak, tanpa memandang latar belakang atau lokasi, berhak atas pendidikan yang bermutu. Dan kami siap mendorong itu melalui kerja sama lintas sektor,” pungkasnya.
(Ris)