
berantasonline.com (Sukabumi)
Persoalan jalan rusak di Kabupaten Sukabumi menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menanggapi keluhan masyarakat serta keterbatasan anggaran daerah, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan komitmennya untuk mendorong percepatan perbaikan infrastruktur jalan di wilayah tersebut melalui kerja sama antara Pemerintah Kabupaten, Provinsi, dan Pusat.
Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu menyampaikan bahwa Pemprov Jabar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun di tahun 2025 khusus untuk perbaikan jalan provinsi, termasuk beberapa ruas penting yang melintasi Kabupaten Sukabumi.
“Saya tahu betul kondisi jalan di Sukabumi banyak yang rusak parah. Bupatinya pun sampai pusing karena anggaran terbatas. Tapi tenang, ini bukan dibiarkan. Pemerintah sudah siapkan rencana besar untuk itu,” ujar KDM dalam gaya khasnya yang hangat dan lugas, Rabu (04/06/2025).
Tak hanya fokus pada perbaikan jalan, Kang Dedi menjelaskan bahwa program tiga tahun ini juga akan mencakup penanganan air bersih, sistem irigasi, dan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH). Menurutnya, Sukabumi tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan sinergi dari semua level pemerintahan agar percepatan pembangunan dapat terwujud.
“Dalam tiga tahun ke depan, kita targetkan seluruh persoalan infrastruktur utama, baik jalan kabupaten, provinsi, maupun nasional harus tuntas. Termasuk juga kebutuhan dasar seperti air bersih dan rumah layak huni,” katanya.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga telah menyusun daftar prioritas pembangunan infrastruktur jalan dalam RPJMD 2025–2029. Sebanyak 31 ruas jalan telah diajukan sebagai prioritas dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) oleh Bupati Asep Japar.
Beberapa perbaikan jalan yang telah dan sedang dilaksanakan antara lain di ruas Parungkuda – Langbow, Jalan Raya Sudirman, Jalan Otista, hingga ruas strategis Ujunggenteng – Ciracap. Semua ini merupakan bagian dari strategi bertahap dalam menghadapi keterbatasan fiskal di tingkat daerah.
Kang Dedi menutup pernyataannya dengan harapan besar agar hasil dari kolaborasi ini dapat benar-benar dirasakan masyarakat.
“Pokoknya, dalam tiga tahun ini, jalannya kudu beres. Harus mulus, harus laleucir. Masyarakat harus bisa menikmati akses jalan yang layak,” tegasnya.
(Alex)