
berantasonline.com (Sukabumi)
Dalam upaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan menjawab keluhan masyarakat terkait kondisi jalan yang rusak, UPTD Pekerjaan Umum (PU) Wilayah Sagaranten mengusulkan perbaikan terhadap 19 ruas jalan Kabupaten yang tersebar di enam kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.
Usulan tersebut tidak hanya mencakup perbaikan rutin dan peningkatan jalan, tetapi juga penanganan khusus terhadap sejumlah ruas yang terdampak bencana alam seperti longsor maupun erosi, yang kerap terjadi di daerah perbukitan dan rawan bencana.
Kepala Bagian Tata Usaha UPTD PU Wilayah Sagaranten, Ami Amelia, mengungkapkan bahwa total panjang jaringan jalan kabupaten di wilayah kerjanya mencapai 185,88 kilometer. Jalan-jalan tersebut terbentang di enam kecamatan, yakni Sagaranten, Cidolog, Curugkembar, Pabuaran, Tegalbuleud, dan Cidadap.
“Usulan perbaikan ini merupakan hasil inventarisasi kerusakan berdasarkan pantauan langsung di lapangan. Kami tidak hanya mencatat kondisi fisik jalan, tapi juga mempertimbangkan kebutuhan aksesibilitas masyarakat dan potensi wilayah,” ujar Ami, Selasa (06/05/2025).
Menurutnya, proses inventarisasi masih berlangsung untuk menentukan tingkat kerusakan masing-masing ruas, apakah tergolong ringan, sedang, atau berat. Meski demikian, pihaknya telah menyusun daftar prioritas ruas jalan yang dinilai paling mendesak untuk ditangani.
Daftar 19 Ruas Jalan yang Diusulkan untuk Perbaikan oleh UPTD PU Wilayah Sagaranten:
- Cigadog – Cimangir
- Perkotaan Sagaranten
- Cigadog – Baros
- Sagaranten – Pasirbandung
- Baros – Cibuni
- Mekarjaya – Tagoglalay
- Ciketa – Cibarengkok
- Cibarengkok – Cidadap
- Cikadu – Ciawi
- Cimanggu – Cicukang
- Cipamingkis – Cikarang
- Cikarang – Tenjolaut
- Jampangkulon – Ciguyang
- Ancaen – Bojonghaur
- Pabuaran – Bojong
- Citampian – Sukajaya
- Cibugel – Bangbayang
- Cihaur – Datarnangka
- Sumberjaya – Surakarta
Ami menambahkan, sejumlah ruas tersebut memiliki nilai strategis karena menghubungkan pusat-pusat produksi pertanian, perikanan, dan hasil bumi dengan pasar-pasar lokal. Bahkan, beberapa di antaranya menjadi satu-satunya akses bagi warga di wilayah terpencil.
“Ruas-ruas ini bukan hanya jalur transportasi, tapi juga jalur kehidupan bagi warga. Jika tidak segera ditangani, kondisi rusak yang semakin parah bisa menghambat mobilitas ekonomi, pendidikan, hingga layanan kesehatan,” katanya.
Kerusakan di beberapa titik, lanjut Ami, bahkan kerap menimbulkan kekhawatiran warga, terutama saat musim hujan. Genangan air, lubang jalan, hingga longsoran tanah menjadi potensi bahaya yang nyata bagi pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat.
“Beberapa ruas seperti Mekarjaya–Tagoglalay dan Cibarengkok–Cidadap kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Kami dorong agar segera dilakukan penanganan sementara sambil menunggu program perbaikan permanen,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa koordinasi dengan Dinas PU Kabupaten Sukabumi terus dilakukan agar proses penganggaran dan pelaksanaan teknis bisa segera berjalan. Ami berharap usulan yang telah disampaikan tidak hanya diproses administratif, tetapi benar-benar diakomodasi dalam program kerja tahun ini.
“Harapan kami, pemerintah daerah bisa melihat urgensi usulan ini sebagai bagian dari pelayanan publik yang menyentuh langsung kebutuhan warga. Kami di UPTD siap bersinergi dalam pelaksanaan di lapangan,” pungkasnya.
Dengan diajukannya usulan ini, Pemkab Sukabumi diharapkan mampu mempercepat upaya pemerataan pembangunan infrastruktur, terutama di wilayah selatan yang secara geografis cukup menantang, namun memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, kehutanan, dan ekonomi rakyat.
(Alex)