berantasonline.com (Sukabumi)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, menyampaikan bahwa pada tahun anggaran 2025, perbaikan dan peningkatan kualitas jalan di wilayah Kabupaten Sukabumi akan lebih banyak menggunakan metode pengaspalan hotmix. Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah strategis agar penanganan jalan rusak dapat menjangkau lebih banyak lokasi.
Menurut Uus, penggunaan hotmix dinilai lebih efisien dari sisi anggaran dibandingkan metode pengecoran beton. Dengan keterbatasan biaya yang tersedia, metode ini memungkinkan pemerintah daerah melakukan perbaikan di sejumlah ruas jalan sekaligus.
“Untuk tahun 2025, perbaikan jalan didominasi oleh hotmix. Kalau pengecoran biayanya cukup tinggi, bisa dua kali lipat dari pengaspalan. Kecuali pada titik-titik tertentu yang memang dilalui kendaraan dengan tonase berat,” ujar Uus Firdaus, Senin (01/12/2025).
Meski demikian, Uus tidak menampik bahwa metode pengecoran memiliki keunggulan dari sisi ketahanan struktur. Jalan beton, kata dia, cenderung memiliki usia pakai yang lebih panjang dibandingkan aspal. Namun, dengan mempertimbangkan efektivitas dan pemerataan pembangunan, pengaspalan hotmix menjadi pilihan utama.
“Kalau dari segi durabilitas, pengecoran memang lebih kuat. Tetapi dari sisi jangkauan dan efisiensi, hotmix lebih memungkinkan untuk menangani lebih banyak ruas jalan,” jelasnya.
Melalui kebijakan ini, Dinas PU Kabupaten Sukabumi berharap kualitas infrastruktur jalan dapat meningkat secara merata, sekaligus memperlancar mobilitas masyarakat dan mendukung aktivitas ekonomi di berbagai wilayah.
Uus menambahkan, penentuan metode perbaikan jalan akan tetap disesuaikan dengan karakteristik lalu lintas dan kondisi lapangan, sehingga hasil pembangunan dapat optimal dan berkelanjutan.
(Ris)
