berantasonline.com (Sukabumi)
Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di wilayah pedesaan dan kecamatan. Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah perbaikan jalan kabupaten pada ruas Lengkong – Cijaksa yang terletak di Desa/Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melalui UPTD PU Jampangtengah sebagai bagian dari Program Sub Pemeliharaan Berkala Jalan, yang difokuskan pada segmen-segmen jalan dengan tingkat kerusakan berat.
Kepala UPTD PU Jampangtengah, Heru Setya Wasis, menyampaikan bahwa pekerjaan fisik telah dimulai sejak Jumat, 30 Mei 2025 lalu. Penanganan difokuskan pada titik jalan yang mengalami kerusakan parah, yakni sepanjang 275 meter dengan lebar 4 meter.
“Yang kami tangani adalah spot atau segmen jalan yang mengalami kerusakan cukup parah, agar dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” kata Heru saat ditemui di lokasi pekerjaan, Senin (02/06/2025).
Dari total panjang ruas jalan 5,3 kilometer yang menjadi kewenangan UPTD PU Jampangtengah, hanya segmen sepanjang 275 meter tersebut yang saat ini dikerjakan, dengan metode konstruksi aspal hotmix yang dikenal lebih awet dan tahan terhadap cuaca ekstrem serta beban lalu lintas.
Pekerjaan perbaikan ini dikerjakan oleh penyedia jasa pihak ketiga, CV Zakaria, dengan anggaran sebesar Rp186.964.449,17 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2025.
Menurut Heru, penggunaan hotmix sebagai material utama dalam perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan permukaan jalan, sekaligus mengurangi frekuensi pemeliharaan rutin di masa mendatang.
“Dengan metode hotmix, struktur jalan akan lebih kuat dan umur teknisnya lebih panjang dibandingkan material lainnya, terutama di wilayah seperti Lengkong yang memiliki intensitas lalu lintas dan kondisi cuaca yang dinamis,” tambahnya.
Jalan Lengkong – Cijaksa merupakan akses vital bagi masyarakat sekitar yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti transportasi hasil pertanian, akses menuju sekolah dan fasilitas kesehatan, hingga mendukung roda ekonomi lokal. Oleh karena itu, perbaikan jalan ini sangat dinantikan oleh warga.
Heru berharap bahwa perbaikan ini akan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
“Mudah-mudahan dengan adanya penanganan ini, mobilitas warga bisa lebih lancar dan tidak terganggu lagi oleh kondisi jalan yang rusak,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun penanganan masih terbatas pada segmen tertentu, perbaikan secara bertahap akan terus diupayakan seiring dengan ketersediaan anggaran dan skala prioritas.
(Ris)
