berantasonline.com (Sukabumi)
Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas, menegaskan komitmen Pemerintah Daerah dalam menurunkan angka stunting melalui implementasi 8 aksi konvergensi. Delapan langkah strategis tersebut mencakup analisa situasi, pemetaan kegiatan, rembug stunting, sosialisasi peran desa, pembinaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting, hingga exit meeting hasil audit.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Penilaian Kinerja Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukabumi Tahun 2025 yang digelar secara virtual dari Pendopo Sukabumi, Rabu (13/08/2025). Penilaian ini dilakukan oleh TPPS Provinsi Jawa Barat sebagai upaya monitoring sekaligus evaluasi progres percepatan penanganan stunting di daerah.
Menurut Wabup, tren prevalensi stunting di Kabupaten Sukabumi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Mei 2025, angka stunting berhasil ditekan hingga 6,5 persen.
“Insya Allah, kami siap menerima kritik, saran, maupun masukan untuk penyempurnaan program. Harapannya, Sukabumi bisa mencapai target zero new stunting,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkab Sukabumi terus menggenjot program intervensi agar penanganan stunting lebih tepat sasaran, terutama dalam aspek pendataan.
“Mudah-mudahan ke depan, angka stunting di Kabupaten Sukabumi bisa turun secara signifikan,” pungkasnya.
(Ris)
